Download Citra dengan ArcGIS Menggunakan software ArcBlueTile

Bagi Bro/Sis yang lagi membutuhkan citra untuk kebutuhan masing-masing, ini ada cara yang bisa memudahkan kita mendownload citra secara online melalui ArcGIS dengan menginstall ArcBlueTile

Penjelasan mengenai kenapa ada perbedaan penentuan awal puasa

Perbedaan penetapan awal Ramadhan hampir setiap tahun terjadi di Indonesia, secara pribadi saya tidak mempermasalahkan hal tersebut karena masing-masing pihak benar.

Siaran TV di Indonesia dan Perbedaan TV Digital dan TV analog

Siaran TV Digital Segera di Indonesia

Cara Georeferensi di ArcMap-ArcGIS [How To Map Reference in ArcMap-ArcGIS]

Cara Georeferensi di ArcMap-ArcGIS [How To Map Reference in ArcMap-ArcGIS]

[Harus Tau] Kenapa dilarang pakai handphone di SPBU

Mau Tau kenapa itu dilarang, silahkan baca kelanjutannya..

Jumat, 13 Februari 2015

Download Citra dengan ArcGIS Menggunakan software ArcBlueTile

Bagi Bro/Sis yang lagi membutuhkan citra untuk kebutuhan masing-masing, ini ada cara yang bisa memudahkan kita mendownload citra secara online melalui ArcGIS ( PC saya terinstall ArcGIS 10). Nih link donwload ArcBlueTile (Silahkan sedot gan).

http://downloads.ziddu.com/download/24369639/ArcBruTile_0.3.3.rar.html

Jika sudah di download, silahkan install. lalu buka ArcGIS. Lalu aktifkan ArcBlueTile dengan cara klik kanan pada

Lalu setelah itu muncul seperti ini: 


Setelah itu muncul beberapa fungsi yang dapat kita manfaatkan, pada option menu "BING" maka kita akan memakai citra dari Bing Maps. Pilihannya ada yang Aerial & Road. Lalu aktifkan (Misalnya Pilih yang Aerial). Maka setelah proses pengambilan citra, tampilannya akan seperti ini:


Lalu, kita bisa zoom in pada area yang diinginkan/ didownload. Skala maksimum yang dapat di download untuk menampilkan citra satelit dari Bing Maps di ArcGIS 10 ialah 1: 2.000.

Lalu untuk mendownload citra tersebut ke drive penyimpanan dengan cara Klik File -> Export Map . Kemudian pilih lokasi penyimpanan yang diinginkan, syarat agar citra langsung tergeorefensing yaitu format yang dipilih adalah “TIFF (*.tif)”  

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.







Sabtu, 03 Agustus 2013

Penjelasan mengenai kenapa ada perbedaan penentuan awal puasa.

Penjelasan mengenai kenapa ada perbedaan penentuan awal puasa.


Perbedaan penetapan awal Ramadhan hampir setiap tahun terjadi di Indonesia, secara pribadi saya tidak mempermasalahkan hal tersebut karena masing-masing pihak benar. So well, kenapa hal ini bisa terjadi. Pas lagi buka twitter, kebetulan sekali TL ustad   sedang membahas hal tersebut. So, maka dari itu saya mau menyimpulkan hal yang disampaikan berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh ustad felix. To the point ke isi, silahkan disimak.



Ulama fiqih punya 3 cara menentukan awal bulan dalam kalender qamariyah Islam, tiga cara yg paling umum itu yaitu:
1) hisab (menghitung). 
2) rukyatul hilal lokal.
3) rukyatul hilal global | rukyatul hilal = melihat hilal.

Diantara metode hisab dan rukyatul hilal, 4 ulama madzhab (Hanafi-Maliki-Syafi'i-Hanbali) sepakati cara rukyatul hilal. Adapun hisab juga tetep ada dalilnya dan syar'i, berbeda selama berdalil itu boleh, maka kita pun harus legowo. 

Adapun rukyatul hilal, maka ulama madzhab terbagi 2 pendapat yaitu rukyatul hilal global dan rukyatul hilal lokal. Madzhab Hanafi-Maliki-Hanbali anut bahwa hilal itu global.

1 Orang melihat, asal Muslim dan mau disumpah, berlaku bagi seluruh dunia. Sedang ulama madzhab Syafi'i anut rukyatul hilal lokal setiap daerah yang terpisah 24 farsakh (120 km) boleh lihat hilal sendiri. Keduanya benar karena ijtihad ulama madzhab pasti berdalil jika benar dapat. 

2 pahala, jika salah 1 pahala begitu tegas Rasul. dalil-dalil hisab, rukyatul hilal lokal dan rukyatul hilal global tidak saya tuliskan disini (terlalu panjang). saya lampirkan nanti. "lalu mana metode yang benar? hisab, rukyatul hilal lokal atau rukyatul hilal global?" ya semua punya dalil itu benar :D. "yang mana yang lebih kuat dalilnya?" bagi saya pribadi yang lebih kuat ialah rukyatul hilal global. dalam hadits Rasul ucap penentuan 1 Ramadhan harus "melihat" dengan mata | juga menerima informasi dari penduduk jauh (global). tapi sekali lagi kita tekankan, bahwa bukan berarti yang lain salah rukyatul hilal lokal dan hisab tetep bener, tetep berdalil :D. nah, sekarang kita bahas lagi kapan kemungkinan 1 Ramadhan 1434 H ya :). tanggal 1 bulan Ramadhan ditandai dengan munculnya hilal (first visible crescent) atau awal bulan baru yg terlihat mata. dalam astronomi disebut konjungsi (ijtima') yaitu ketika bumi-bulan-matahari berada dalam 1 garis lurus (bulan jadi item semua). saat konjungsi (ijtima') bulan warnahnya hitam total, dan sesaat setalah itu muncullah sabit hilal [lihat gambar berikut] 
nah, konjungsi itu sekarang (08/07/13) hampir terjadi :) tepatnya terjadi pada 08/07/13-07:16 UTC [lihat gambar].

nah, konjungsi itu sekarang (08/07/13) hampir terjadi :) | tepatnya terjadi pada 08/07/13-07:16 UTC [lihat gambar.

Artinya kalau konjungsi terjadi tgl 08/07/13-07:16 UTC atau 14:16 WIB, maka secara hisab tanggal 8 Juli lepas maghrib = 1 Ramadhan. Karenanya Muhammadiyyah sudah menentukan 09/07/13 puasa pertama, dan tarwihnya tgl 08/07/12. Secara hisab sudah masuk. nah, bagi yang menggunakan metode rukyatul hilal di 09/07/13 maka belum tentu bagi mereka 1 Ramadhan karena harus lihat hilal.

Pertanyaanya, kalo yang metode rukyatul hilal, bisakah mereka melihat hilal pada tanggal 08/07/12? simak gambar-gambar berikut dari sumber (peta dunia akan terlihatnya hilal pada maghrib 08/07/12) 

sumber peta dunia akan terlihatnya hilal pada maghrib 09/07/13)
Dari dua peta itu, maka dapat kita simpulkan pada 08/07/12 lepas maghrib. Hilal secara astronomi mustahil terlihat dari Indonesia ini artinya penganut rukyatul hilal lokal semisal NU di Indonesia,  kemungkinan besar genapkan Sya'ban 30 hari dan baru puasa pada 10 Juli. Hilal baru terlihat jelas di Indonesia pada maghrib 9 Juli (lihat gambar diatas).  yah, 'legowo' deh, sepertinya tahun ini bakal beda lagi. Bagaimana penganut rukyatul hilal global? walau belum bisa lihat hilal di Indonesia di 08/07/13, tetep setia menunggu berita hilal. 

Bila lihat peta tadi, hilal baru mungkin bisa dilihat di Amerika Selatan itu berarti kira-kira bedanya 10-11 jam sama kita. Di Amerika Selatan maghrib baru bisa lihat hilal berarti beritanya bisa ke Indonesia jam 4 atau 5 subuh tanggal 09/07/13. Jika hilal terlihat di Amerika Selatan 08/07/13 magrib waktu lokal maka kita sudah tanggal 09/07/13 subuh waktu lokal, ya langsung puasa jadi bagi penganut rukyatul hilal global nih di tanggal 09/07/13 besok sahur aja dulu, siapa tau hilal bisa terlihat di Amerika Selatan. Bilapun sampai tanggal 08/07/13 habis diseluruh dunia dan belum terlihat hilal, tinggal batalin niat puasa, 10/07/13 pasti mulainya. Lho kok dadak-dadakan begitu sih? ya memang begitu dari zaman Rasulullah, penentuan 1 Ramadhan selalu dadakan, kan lihat hilal :)

Nah, berita hilal sudah terlihat atau belum bisa dipantau di http://crescentwatch.org  http://moonsighting.com  atau yang lain di TV semisal Al-Jazeera juga ada atau dimanapun situs berita Islam. jadi kesimpulannya, mau ikut metode manapun disila asal paham dalilnya, dan nggak hanya ikut-ikutan :). Mau hisab, rukyatul hilal global, rukyatul hilal lokal semua ada dalilnya, dan bila berbeda itu bukan berarti salah. Beda penentuan Ramadhan insyaAllah tiada, apabila ada 1 kepemimpinan sebagaimana zaman Rasul dan Khulafaurrasyidin, Khilafah Islam :D


Mudah-mudahan kedepan Allah jadikan kembalinya Islam dalam bentuk bangkitnya Khilafah sebagai sarana penentuan awal Ramadhan. Sekali lagi, beda fiqih memang ada, penyatuan Islam mari kita segerakan, mari hormati perbedaan. Nah, yang mau materi "Penentuan Awal Ramadhan 1433 H" (tahun lalu) berikut dalilnya, sila download di  http://www.mediafire.com/view/?wre1obo2sjk667a . Bukan kapan puasanya, memahami illmuya yang utama sehingga kita bisa menghormati dalam beda, bahagia dalam sama :D

oke, sekian kutipan kultwit dari ustad felix, semoga bermanfaat. :)

Rabu, 19 Juni 2013

Siaran TV digital di Indonesia dan Perbedaan TV Digital dan TV analog

Siaran TV Digital Segera di Indonesia

Siaran TV Digital diharapkan bisa dimulai pada pertengahan tahun 2013. TV digital mulai mendapatkan penerimaan luas di seluruh dunia, sedangkan TV analog perlahan menghilang. Perbedaan utama antara kedua jenis TV tersebut adalah sinyal yang bisa diproses. TV Analog terbatas untuk sinyal analog, sedangkan TV digital dapat memproses sinyal digital dan sinyal analog.

Karena TV analog hanya dapat memproses sinyal analog, maka cukup rentan terhadap gangguan. Masalah seperti kebisingan, interferensi, dan tampilan kabur sangat umum terjadi pada TV analog. Meskipun TV digital masih dapat dipengaruhi oleh masalah ini (jika sinyal analog yang dipakai), dengan beralih ke sinyal digital hampir menghilangkan masalah tersebut.

Perangkat TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai display, sementara TV digital menggunakan panel layar datar seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV analog besar dan tebal dibandingkan dengan TV digital. TV analog juga mengkonsumsi daya yang lebih banyak dibandingkan dengan TV digital.

Resolusi Perangkat TV digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar pada layar. TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk mengimplementasikan HDTV untuk TV analog, akan tetapi persyaratan dalam hal bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.

TV Analog biasanya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci karena membuat ukuran layar lebih besar menimbulkan tantangan yang lebih besar tanpa keuntungan nyata dalam kualitas gambar. TV digital telah berkembang sejak mereka dibuat dan layar ukuran lebih dari 50 inci sekarang biasa.

Masih ada beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dengan TV analog yang sebagian besar karena penggunaan dari CRT. Layar analog memiliki waktu respon sangat cepat sehingga unggul dalam menampilkan video gerak cepat. TV analog juga memiliki kontras yang lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan TV digital. Mungkin masih ada keuntungan untuk TV analog, tetapi perkembangan teknologi telah mulai memperbaiki kekurangan dari TV digital.

Ringkasan:
1. TV analog dapat menerima sinyal analog sedangkan TV digital dapat menerima sinyal digital dan analog
2. TV analog rentan terhadap kebisingan dan distorsi sedangkan TV digital tidak
3. TV Analog biasanya dibuat dengan menampilkan CRT sedangkan TV digital menggunakan panel layar datar
4. TV digital dapat di HD TV analog sementara hanya bisa di SD
5. TV Analog dibatasi untuk di bawah 30 inci sedangkan TV Digital di atas 50 inci yang sudah umum
6. TV analog memiliki keunggulan dibandingkan TV digital yang sebagian besar terkait dengan CRT

Set-Top Box

Saat peluncuran siap, pihak Kemenkominfo sudah menyiapkan 250 ribu unit set-top box sementara pemenang siaran menyediakan 6,8 juta unit set top box.

Untuk diketahui, pada 30 Juli 2012 silam, Kemenkominfo telah mengumumkan 23 pemenang Penyelenggara Penyiaran Multipleksing Televisi Digital pada Zona 4, Zona 5, Zona 6, Zona 7, dan Zona 15.

Zona ini merupakan seleksi TV digital tahap I yang meliputi Pulau Jawa dan Kepulauan Riau. Pemenang tahap I ini meliputi stasiun TV BSTV, RCTI, B-Channel, Semenanjung TV, JTV, dan Carlita TV.

Sumber:
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/409093-siaran-tv-digital-segera-digelar-di-indonesia
http://apaperbedaan.blogspot.com/2012/07/apa-bedanya-tv-digital-dan-analog.html

Kamis, 19 Januari 2012

Cara Digitasi Peta di ArcGIS ArcMap [ How to Map Digitization in ArcGIS ArcMAP ]

Cara mendigitasi Peta di ArcGIS ArcMap 
 
Sebelum melakukan digitasi di ArcMap, terlebih dahulu dibuat shapefile atau feature class kosong yang akan menampung data hasil digitasi. Shapefile/feature class ini dibuat melalui ArcCatalog. Langkah berikut adalah cara membuat shapefile di ArcCatalog : 

1.  Klik kanan pada folder tempat penyimpanan data, pilih New --> Shapefile


2.  Pada dialog Create New Shapefile, ketikkan nama shapefile di Name dan pilih tipe data yang sesuai di Feature Type.  



3.  Klik Edit di bagian bawah kotak Spatial Reference, klik Select, pilih sistem
koordinat yang sesuai dan klik Add. 

4. Sistem Koordinat terpilih masuk ke Spatial Reference Properties. Klik OK.

 
5. Klik OK untuk menutup dialog Create New Shapefile. Shapefile baru akan muncul di ArcCatalog.


Digitasi di ArcMap 
 Digitasi adalah proses mengkonversi obyek geografis dari peta analog / cetak ke format digital. ArcGIS Desktop mendukung beberapa metode digitasi, dengan digitizer tablet dan on screen digitizing. ArcGIS juga sudah mendukung fitur tablet PC sehingga bisa langsung digitasi langsung di monitor dengan stylus pen. Untuk on screen digitizing langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 
1. Buka aplikasi ArcMap 

2. Klik Add Data


3. Tambahkan ke ArcMap :
     a. peta hasil scanning yang sudah direktifikasi dan
     b. Feature Class Danau dari Personal geodatabase
 
4. Sehingga di Table Of Content (TOC) muncul dua buah layer. 
5. Klik tombol  untuk mengaktifkan toolbar Editor. 


6. Dari toolbar editor klik Editor – Start Editing 

7. Pastikan pada drop-down Task : Create New Feature dan drop-down Target :
Danau 

8. Klik tombol Sketch Tool untuk memulai digitasi. 

9. Zoom ke salah satu obyek danau hingga cukup elas untuk didigitasi.
 
10. Klik pada tepi obyek untuk memulai digitasi sehingga seluruh tepi obyek
terdigitasi.
 
11. Dobel-klik atau tekan F2 untuk mengakhiri. Lakukan langkah yang sama
untuk obyek di tempat lain yang terpisah.
 
12. Untuk mengubah bentuk hasil digitasi, pilih Task : Reshape Feature dan
digitlah perubahan batas yang ada. 


13. Untuk membuat poligon yang berbatasan langsung dengan poligon lain, pilih Task : Auto-Complete Polygon dan aktifkan fungsi snapping dengan mengeklik Editor – Snapping. 

 
 
 14. Untuk mendigitasi poligon baru yang berada di dalam suatu poligon yang telah ada sebelumnya, gunakan Task : Create New Feature. Setelah digitasi selesai, dobel-klik untuk mengakhirinya dan langsung klik Editor – Clip pada toolbar Editor. Pada kotak dialog Clip, pilih Discard the area that intersects kemudian klik OK. Proses ini untuk memisahkan batas antara poligon baru dengan poligon yang mengelilinginya. 
15. Jika telah selesai mendigitasi, simpan hasilnya dengan mengeklik Editor –
Save Edits atau Stop Editing.

Twitter Facebook Favorites More