Sabtu, 03 Agustus 2013

Penjelasan mengenai kenapa ada perbedaan penentuan awal puasa.

Penjelasan mengenai kenapa ada perbedaan penentuan awal puasa.


Perbedaan penetapan awal Ramadhan hampir setiap tahun terjadi di Indonesia, secara pribadi saya tidak mempermasalahkan hal tersebut karena masing-masing pihak benar. So well, kenapa hal ini bisa terjadi. Pas lagi buka twitter, kebetulan sekali TL ustad   sedang membahas hal tersebut. So, maka dari itu saya mau menyimpulkan hal yang disampaikan berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh ustad felix. To the point ke isi, silahkan disimak.



Ulama fiqih punya 3 cara menentukan awal bulan dalam kalender qamariyah Islam, tiga cara yg paling umum itu yaitu:
1) hisab (menghitung). 
2) rukyatul hilal lokal.
3) rukyatul hilal global | rukyatul hilal = melihat hilal.

Diantara metode hisab dan rukyatul hilal, 4 ulama madzhab (Hanafi-Maliki-Syafi'i-Hanbali) sepakati cara rukyatul hilal. Adapun hisab juga tetep ada dalilnya dan syar'i, berbeda selama berdalil itu boleh, maka kita pun harus legowo. 

Adapun rukyatul hilal, maka ulama madzhab terbagi 2 pendapat yaitu rukyatul hilal global dan rukyatul hilal lokal. Madzhab Hanafi-Maliki-Hanbali anut bahwa hilal itu global.

1 Orang melihat, asal Muslim dan mau disumpah, berlaku bagi seluruh dunia. Sedang ulama madzhab Syafi'i anut rukyatul hilal lokal setiap daerah yang terpisah 24 farsakh (120 km) boleh lihat hilal sendiri. Keduanya benar karena ijtihad ulama madzhab pasti berdalil jika benar dapat. 

2 pahala, jika salah 1 pahala begitu tegas Rasul. dalil-dalil hisab, rukyatul hilal lokal dan rukyatul hilal global tidak saya tuliskan disini (terlalu panjang). saya lampirkan nanti. "lalu mana metode yang benar? hisab, rukyatul hilal lokal atau rukyatul hilal global?" ya semua punya dalil itu benar :D. "yang mana yang lebih kuat dalilnya?" bagi saya pribadi yang lebih kuat ialah rukyatul hilal global. dalam hadits Rasul ucap penentuan 1 Ramadhan harus "melihat" dengan mata | juga menerima informasi dari penduduk jauh (global). tapi sekali lagi kita tekankan, bahwa bukan berarti yang lain salah rukyatul hilal lokal dan hisab tetep bener, tetep berdalil :D. nah, sekarang kita bahas lagi kapan kemungkinan 1 Ramadhan 1434 H ya :). tanggal 1 bulan Ramadhan ditandai dengan munculnya hilal (first visible crescent) atau awal bulan baru yg terlihat mata. dalam astronomi disebut konjungsi (ijtima') yaitu ketika bumi-bulan-matahari berada dalam 1 garis lurus (bulan jadi item semua). saat konjungsi (ijtima') bulan warnahnya hitam total, dan sesaat setalah itu muncullah sabit hilal [lihat gambar berikut] 
nah, konjungsi itu sekarang (08/07/13) hampir terjadi :) tepatnya terjadi pada 08/07/13-07:16 UTC [lihat gambar].

nah, konjungsi itu sekarang (08/07/13) hampir terjadi :) | tepatnya terjadi pada 08/07/13-07:16 UTC [lihat gambar.

Artinya kalau konjungsi terjadi tgl 08/07/13-07:16 UTC atau 14:16 WIB, maka secara hisab tanggal 8 Juli lepas maghrib = 1 Ramadhan. Karenanya Muhammadiyyah sudah menentukan 09/07/13 puasa pertama, dan tarwihnya tgl 08/07/12. Secara hisab sudah masuk. nah, bagi yang menggunakan metode rukyatul hilal di 09/07/13 maka belum tentu bagi mereka 1 Ramadhan karena harus lihat hilal.

Pertanyaanya, kalo yang metode rukyatul hilal, bisakah mereka melihat hilal pada tanggal 08/07/12? simak gambar-gambar berikut dari sumber (peta dunia akan terlihatnya hilal pada maghrib 08/07/12) 

sumber peta dunia akan terlihatnya hilal pada maghrib 09/07/13)
Dari dua peta itu, maka dapat kita simpulkan pada 08/07/12 lepas maghrib. Hilal secara astronomi mustahil terlihat dari Indonesia ini artinya penganut rukyatul hilal lokal semisal NU di Indonesia,  kemungkinan besar genapkan Sya'ban 30 hari dan baru puasa pada 10 Juli. Hilal baru terlihat jelas di Indonesia pada maghrib 9 Juli (lihat gambar diatas).  yah, 'legowo' deh, sepertinya tahun ini bakal beda lagi. Bagaimana penganut rukyatul hilal global? walau belum bisa lihat hilal di Indonesia di 08/07/13, tetep setia menunggu berita hilal. 

Bila lihat peta tadi, hilal baru mungkin bisa dilihat di Amerika Selatan itu berarti kira-kira bedanya 10-11 jam sama kita. Di Amerika Selatan maghrib baru bisa lihat hilal berarti beritanya bisa ke Indonesia jam 4 atau 5 subuh tanggal 09/07/13. Jika hilal terlihat di Amerika Selatan 08/07/13 magrib waktu lokal maka kita sudah tanggal 09/07/13 subuh waktu lokal, ya langsung puasa jadi bagi penganut rukyatul hilal global nih di tanggal 09/07/13 besok sahur aja dulu, siapa tau hilal bisa terlihat di Amerika Selatan. Bilapun sampai tanggal 08/07/13 habis diseluruh dunia dan belum terlihat hilal, tinggal batalin niat puasa, 10/07/13 pasti mulainya. Lho kok dadak-dadakan begitu sih? ya memang begitu dari zaman Rasulullah, penentuan 1 Ramadhan selalu dadakan, kan lihat hilal :)

Nah, berita hilal sudah terlihat atau belum bisa dipantau di http://crescentwatch.org  http://moonsighting.com  atau yang lain di TV semisal Al-Jazeera juga ada atau dimanapun situs berita Islam. jadi kesimpulannya, mau ikut metode manapun disila asal paham dalilnya, dan nggak hanya ikut-ikutan :). Mau hisab, rukyatul hilal global, rukyatul hilal lokal semua ada dalilnya, dan bila berbeda itu bukan berarti salah. Beda penentuan Ramadhan insyaAllah tiada, apabila ada 1 kepemimpinan sebagaimana zaman Rasul dan Khulafaurrasyidin, Khilafah Islam :D


Mudah-mudahan kedepan Allah jadikan kembalinya Islam dalam bentuk bangkitnya Khilafah sebagai sarana penentuan awal Ramadhan. Sekali lagi, beda fiqih memang ada, penyatuan Islam mari kita segerakan, mari hormati perbedaan. Nah, yang mau materi "Penentuan Awal Ramadhan 1433 H" (tahun lalu) berikut dalilnya, sila download di  http://www.mediafire.com/view/?wre1obo2sjk667a . Bukan kapan puasanya, memahami illmuya yang utama sehingga kita bisa menghormati dalam beda, bahagia dalam sama :D

oke, sekian kutipan kultwit dari ustad felix, semoga bermanfaat. :)

Twitter Facebook Favorites More