Kamis, 28 Juli 2011

Media Barat ,Islam , dan Motif Pelaku Anders Behring Breivik

Masih ingat di benak kita kejadian yang barusan terjadi, mengenai teror bom di oslo dan penembakan berdarah utoya utara di norwegia. Sebelum Anders Behring Breivik (pelaku bom dan penembakan pulau Utoya) tertangkap,Media-media terkenal barat seenaknya menuding umat Islam yang bertanggung jawab atas serangan berdarah tersebut.
Seperti Headline New York Times mengatakan,
“Umat Islam Bertanggung Jawab Atas Serangan di Oslo,” di ikuti juga oleh BBC yang mengatakan dalam beritanya,”Umat Islam Adalah Biang Keladinya”. Kabar wartawan dari The Washington Post, Jennifer Rubin menulis satu kolom secara keseluruhan menyatakan bahwa umat Islam bertanggung jawab atas insiden ini. Para aktivis anti-Islam seperti Pam Geller, Pipa Daniel dan Robert Spencer dalam blognya juga tidak ketinggalan ikut menuduh umat Islam sebagai pelakunya.
 
Namun kenyataannya, media tersebut harus malu, setelah pelaku bom yang ditangkap ternyata seorang kristen ekstrimis, bukan seperti tuduhan mereka yaitu umat Islam. Tapi anehnya, meskipun demikian, The New York Times masih bersikeras tetap menyalahkan para radikal Muslim.

Pelaku Anders Behring Breivik adalah seorang ekstrimis sayap kanan yang membenci Muslim, media di Norwegia menggambarkan, Breivik sebagai seorang penyendiri, yang tinggal bersama ibunya di pinggiran barat Oslo. Ia seorang terpelajar dan hobi berburu. Ia juga mantan anggota partai oposisi Partai Buruh muda, Fremskritts partiet.

Breivik menyatakan pandangan Islamophobia di berbagai forum dan mengkritik kebijakan imigrasi. Dia berpendapat di salah satu situs media Swedia bahwa media tidak cukup kritis terhadap Islam dan menyatakan bahwa partai Geert Wilders di Belanda adalah satu-satunya partai yang benar-benar konservatif.

Pada saat kejadian, Breivik tiba di pulau Utoya berpakaian sebagai seorang polisi dan melepaskan tembakan setelah memanggil beberapa orang muda yang sedang kemping. Ia juga terlihat berkeliaran di sekitar lokasi ledakan bom di Oslo dua jam sebelum insiden pulau Utoya. Polisi kemudian mengatakan bahwa tersangka memiliki pandangan sayap kanan dan anti-Muslim, namun motif serangan belum jelas. 91 orang diyakini telah tewas, tujuh di Oslo dan 84 di Pulau Utoya, 50 mil sebelah utara ibukota.

Mengenai motif pelaku melakukan tindakan ini ialah sebagai bentuk alasan ingin memulai sebuah revolusi di negaranya. sebagai mana diketahui  bahwa pelaku tidak suka dengan aliran imigrasi Muslim ke Eropa. menurutnya, tindakannya ini untuk membalaskan dendam ke penduduk pribumi Eropa, yang dianggap sebagai pengkhianat warisan budaya mereka.

Sumber : Berbagai Sumber

0 komentar:

Twitter Facebook Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...